Hatsune Miku, seorang ikon musik digital yang dikenal di seluruh dunia, menjadi pusat cerita menyentuh dalam film fiksi berjudul "A Miku Who Can't Sing". Film ini menggambarkan perjuangan emosional Miku saat kehilangan kemampuan bernyanyinya—sebuah identitas yang sangat melekat padanya dan menjadi alasan keberadaannya.

Kisah ini dimulai dengan penggambaran Hatsune Miku di puncak popularitasnya, di mana suaranya yang merdu telah menyentuh jutaan hati. Namun, semuanya berubah ketika ia tiba-tiba kehilangan suaranya tanpa alasan yang jelas. Ini memicu perjalanan penuh emosi bagi Miku, yang harus menghadapi perasaan kehilangan, keraguan diri, dan pertanyaan tentang tujuan hidupnya.

Dalam perjalanannya untuk menemukan kembali identitasnya, Miku bertemu dengan berbagai karakter. Beberapa dari mereka adalah produser musik yang mencoba membantunya memulihkan suaranya, sementara yang lain adalah penggemar yang membagikan cerita tentang bagaimana lagu-lagu Miku telah mengubah hidup mereka. Melalui interaksi ini, Miku mulai menyadari bahwa nilainya tidak hanya terletak pada kemampuannya untuk bernyanyi, tetapi juga pada dampaknya terhadap orang-orang di sekitarnya.

Film ini memadukan elemen drama dan fantasi dengan pesan moral yang mendalam. Hatsune Miku tidak hanya berjuang untuk memulihkan suaranya tetapi juga untuk memahami bahwa dirinya lebih dari sekadar suara. Visual yang memukau dan soundtrack yang penuh emosi membuat pengalaman menonton film ini menjadi sesuatu yang tak terlupakan.

"A Miku Who Can't Sing" adalah kisah tentang pencarian makna hidup di luar batasan bakat atau kemampuan. Ini adalah refleksi tentang bagaimana setiap individu memiliki nilai unik, bahkan ketika mereka menghadapi kehilangan terbesar dalam hidup.